CERITA SEX LARI DARI HONEYMOON

CERITA SEX LARI DARI HONEYMOON
CERITA SEX LARI DARI HONEYMOON



Ceritadewasasq3 -Dini yang menikah karena perjodohan melarikan diri pada malam pertamanya. Dia lari dengan Risky seorang event organizer yang menyenggarakan pernikahanya dan dia melepas keperwanannya bukan kepada Prasetyo (suaminya) namun malah kepada Rifky sang wedding organiser.

Hay, namaku Andini panggil saja Dini. Usiaku 23 tahun aku bekerja di salah satu kantor swasta di kota Jogjakarta. Disini aku dibesarkan oleh kedua orangtuaku mereka selalu mengajarkanku tata karma sopan santun kepada semua orang. Aku terkenal dengan gadis yang cantik lugu banyak pria yang mendekatiku dan ingin berpacaran denganku.

Namun aku enggan semua aku anggap teman karena memang belum ada yang pass di hati. Singkat saja, ternyata selama ini aku dijodohkan dengan anak temen ibuku yang katanya keturunan keraton. Aku selalu saja menolak permintaan kedua orangtuaku. Sepertinya nggak pernah memberiku pilihan selalu memaksa dan harus nurut tanpa mikirin perasaanku.

Bapak berkata,

“ Din, sini nduk bapak mau bicara sama kamu, ”

“ iya pak ada apa ya pak?, ”

“ nduk usiamu sudah 23 tahun apa kamu nggak pengen punya pacar atau calon suami, buka hati nduk jangan menutup diri, ”

“ Dini belum minat pak masih pengen kerja dulu pak,masih pengen main-main sama temen-temen pak kesana kemari bebas nggak ada yang melarang, ”

“ nduk bapak ibu punya sahabat semenjak sekolah kita kemana-mana selalu berempat sampai akhirnya menikah juga masih berhubungan baik. Mereka punya anak laki-laki ganteng sudah mapan nduk mungkin kamu mau sekedar berkenalan dengan dia namanya Prasetyo. Siapa tau nduk cocok dengan kamu yang cantik dan memiliki tata krama yang baik, ”

“ pak, Dini nggak suka dengan perjodohan yang sifatnya memaksa. Semua yang jalani Dini jadi berikan kesempatan untuk memilih dan menentukan siapa pilihan Dini pak. Sekedar bertemu berkenalan dengan laki-laki itu nggak papa tapi selebihnya biar Dini yang menilai orang itu, ” ucapku.

Tanpa banyak kata aku langsung menuju kamar. Pada waktu itu tepatnya malam minggu aku pulang kerja awal bapak dan ibu ternyata merencanakan pertemuanku dengan cowok itu. Sepulang kerja aku melihat meja makan sudah rapi dengan hidangan yang tak biasanya.

“ siapa sih buk yang mau datang?repot banget daritadi nyiapinya, ”

“ ini lho nduk nak Pras mau datang kerumah kita dia pengen ketemu kamu nduk sekedar berkenalan saja. Siap – siap nduk jam 7 tamunya udah nyampek sini, ”

“ ohhh.. gitu ya bu, iya deh, ”

Rasanya berat banget mau ketemu cowok itu ntah kenapa daripada bapak ibu kecewa aku turuti saja permintaannya. Pada waktu itu aku memakai dress batik ,terlihat rapid an anggun. Jam 7 telah tiba tak lama kemudian ada suara mobil berhenti di depan rumah, tampaknya cowok itu udah datang. Perasaanku biasa aja, deg-degan juga nggak malah ibu yang rempong.

“ assalamualaikum……, ”

“ waalaikumsalaam eh nak Pras sudah datang ya silahkan duduk di rumah ibu yang seadanya nak.. jawab ibu, ” “ diiinnn diniiii sini nduk ini nak Pras nduk.., ”

“ iya buk…, ”

Aku bergegas menuju ruang tamu, kemudian aku dan Pras berjabat tangan. Ganteng sih rapi berwibawa tapi bagiku tidak ada yang menarik dari dia. “ hay..Dini aku Prasetyo sudah banyak cerita tentangmu, aku penasaran nggak salah kamu memang benar-benar cantik dan anggun.

“ hmmmm iya terima kasih Pras, ”

Sepertinya bapak ibu sengaja menceritakan tentang aku. Aku dan Pras diberi kesempatan untuk saling mengenal ngobrol bareng di teras rumah. Dia bercerita tentang pengalaman bertemu berbagai macam wanita yang suka dengan dia. Aku dan dia sama-sama belum pernah pacaran dengan lawan jenis. Lama-lama apa yang dia bahas hanyalah kesombongannya.

Di terlalu membanggakan dirinya menjadi pengusaha muda sekaligus anak orang kaya. Mungkin dalam hati Pras aku suka dengan semua itu tapi aku ill Fell sama dia. Tak lama kemudian ibu memanggilku untuk makan malam,

“ ndukk ayo Pras diajak makan dulu nduk. Aku dan Pras menuju meja makan, makan malam sambil ngobrolin apa yang dia punyalah jabatan dialah, kedua orang tuaku menanggapinya dengan serius.

Tepat pukul 9 malam Pras berpamitan karena besok harus pergi nganterin orangtuanya ke Solo.

“ Pak,bu Dini saya pamit dulu ya terimakasih untuk makan malamnya lain kali saya mampir kesini lagi, ” .

“ iya nak hati-hati dijalan ya, ”

Bapak menahanku di depan “ nduk jangan masuk kamar dulu , gimana nduk kesan kamu dengan Nak Pras, ”

“ biasa aja sih pak kita kenalan cerita sedikit tentang kehidupan dan pekerjaannya, ”

“ Nggak gitu nduk menurutmu kamu cocok nggak sama Pras, ”

Tanpa menjawab pertanyaan bapak aku langsung masuk kamar, tidak semudah itu suka cocok sama orang dalam waktu 2jam. Semakin hari bapak dan ibu mendesak memaksa aku untuk menerima Pras sebagai pacarku. Aku masih kekeh dengan pendirianku belum bisa membuka hati untu siapapun.

Waktu berjalan orangtuaku dan orangtua Pras sering banget ketemu. Hampir seminggu sekali bertemu dirumah bahkan keluar makan bareng nggak biasanya. Tapi aku sih cuek aja yang penting aku kerja pulang kerja capek tidur udah deh. Malam itu bapak ibu pulang larut malam aku masih nonton tivi di depan.

“ sampai larut malam pak, emang ada acara apa sih kok sering banget ketemu dengan keluarga Pras?, ”

Ibu menjawab,

“ begini nduk sepertinya Pras mau melamarmu dalam waktu dekat ini nanti kan pacaran dalam pernikahan bisa dijalani nduk, tolong nduk demi menjaga hubungan baik bapak ibu dengan orangtua Pras. Dia tertarik nduk sama kamu, ”

“ kenapa sih bu kok nggak nanya Dini dulu jangan asal mensetujui tanpa bilang ke Dini bu, Dini juga punya hak menolak. Semua butuh proses bu, tidak serba instan. Toh yang menjalani aku sendiri, ibu seneng ya kalau aku nggak bahagia , udahlah terserah ibu saja. Kalau udah jadi keputusan bapak ibu, Dini bisa apa?, ”

“ tolong nduk kali ini turuti permintaan bapakmu, semua hanya demi kebahagiaanmu., ”

Mau gimana lagi aku kalau orangtuaku sudah memustuskan lamaranku dengan Pras, setelah aku pikir-pikir ya sudahlah aku iya in aja walaupun terpaksa.

“ iya bu terserah apa maunya bapak ibu “

Hari berikutnya keluarga Pras datang untuk memastikan tanggal lamaran dan persiapan pernikahan. Aku hanya bisa diam saja. Akhirnya semua dipercepat sebelum aku berubah pikiran lagi.

“ kira-kira kalau dipercepat gimana nduk dua hari lagi lamaran karena lebih cepat lebih baik, ucap ibu Pras, "

“ iya, Dini nurut kapan aja bu, ”

Tepat hari Kamis lamaranpun telah tiba , aku memakai kebaya sarimbit dengan Pras. Begitulah acara lamaran berjalan lancar dia mengikat aku dengan sebuah cincin. Tapi perasaanku tetaplah sama tidak berubah , semua terasa hambar. Orangtuaku terlihat sangat bahagia melihatku dengan Pras. Ini semua aku lakukan demi bapak ibu.

Selebihnya aku nggak tau lagi harus menjalani kehidupan yang seperti apa bersama Pras laki-laki yang hanya aku kenal 3 bulan belakangan ini. Waktu cepat berlalu acara pernikahan semakin dekat, bapak ibu super sibuk mencari wedding organizer untuk acara ku dua minggu lagi. Kesana kemari belum juga menemukan yang cocok.

Pada waktu itu aku pernah punya brosur ya itu persewaan berbagai macam property untuk acara pernikhan lumayan bagus sih.

“ bu ini aku punya referensi coba ibu baca siapa tau ibu cocok, ”

“ iya nduk.., ”

Ibu ternyata cocok dengan persewaan property itu, akhirnya ibu datang dan setuju menggunakan wedding organizer itu. Semua udah dipersiapkan ibu semegah mungkin sebanyak 2000 undangan sudah tersebar tapi aku hanya mengundang sebagian temanku saja. Dua hari sebelum hari H rumah sudah rame banget, banyak orang datang ada yang pasang tenda pernikahan dekorasi untuk pengantin.

Emang sih bagus pinter banget desainnya. Aku hanya diem aja liat orang kesana kemari, aku coba melihat cara mendekorasi tempat pengantin. Aku mendekati mas-mas yang lagi asyik sendirian menghiasi bunga-bunga pengantin yang indah. Sempet ngobrol sama mas-mas itu namanya mas Rifky, dia ternyata yang punya kantor wedding organizer itu.

Dia cerita banyak tentang pengalamannya dan dia masih jejaka dengan kesuksesan usaha yang dia miliki. Eh nggak sengaja nih aku malah cerita tentang permasalahanku tentang pernikahan ini. Mas Rifky banyak kasih saran ke aku, aku mah lewat aja orang mau nasehatin aku kayak apa rasanya sudah nggak penting lagi.

“ jangan gitu dong semangat ya kamu pasti bisa melewati itu semua dan bisa sayang sama calon suamimu, ” kata Mas Rifky sambil menghias bunga.

Nggak tau kenapa aku kok ngerasa nyaman banget sama dia, aku curhat dia dengerin dan kasih saran. Kayaknya dia dewasa sabar penyanyang, pikiranku ntah kemana. Beda jauh tuh sama si Pras yang mau jadi calon suami aku. Aku sampai meneteskan air mata rasa-rasanya nggak mau ini semua terjadi.

“ lho dek kamu kok nangis sih, ayo senyum inikan hari bahagia mu, ” (sambil memegang pundakku)

“ hmmm iya mas makasih mas buat supportnya ya, ”

Hari semakin larut aku pun masuk rumah, dari dalam rumah aku melihat mas Rifky masih menghias sendirian hingga pagi menjelang.
Selasa buruk bagiku telah tiba dari pagi aku sudah mulai di rias wajahku aku nggak bisa menahan air mata. Didalam pikiranku hanya rasa enggan dan tidak mau ini terjadi tapi apalah daya ku semua sudah siap. Jam cepet banget resepsi sudah akan dimulai yang pertama ijab qobul,


Baca Juga CERITA DEWASA KUTEKAN LEBIH DALAM

“ saya terima nikahnya……….., ”

Aku udah menangis meneteskan air mata tidak bisa berucap apaun mungkin mengira itu air mata bahagia padahal tidak sedikitpun aku merasakan kebahagiaan ini. Sekilas aku lihat mas Rifky memotret setiap moment penting itu, sesekali dia melihatku dengan wajah
yang datar karena dia tau apa yang aku rasakan.

Setelah ijab qobul didalam resepsi itu kedua mempelai duduk di kursi pernikahan disitu tak henti-hentinya aku menangis. Belum selesai acara akupun di bawa masuk periasku untuk dibersihan make up dan segala sesuatu yang aku pakai di acar resepsi itu. tepat pukul 6 malam acara sudah selesai aku dbawa pulang oleh keluarga Pras ke kediamannya.

Aku berpamitan dengan kedua orangtuaku tanpa berucap apapun. Namun sayang, orangtuaku ternyata tidak emnyadari kenapa aku menangis ditengah-tengah acara aku sudah tidak duduk berdua dengan Pras. Yasudahlah ini memang sudah jalan hidupku. Sesampainya di rumah Pras aku masuk kamar di situ sudah di hias bak kamar pengantin baru yang siap untuk bulan madu.

Aku nggak bisa nglakuin itu dengan Pras. Aku terus berfikir bagaimana cara aku bisa menghindar dari Pras,

“ Andini ini kamar baru kita anggap seperti rumah sendiri aku sudah jadi suamimu dan aku berjanji akan selalu menjagamu, ” kata Pras sambil memegang tanganku,

“ iya Pras……, ”

Kemudian Pras masuk kamar mandi, aku terus berusaha pengen keluar dari rumah Pras. Aku punya akal buat kabur lewat jendela kamar. Aku membuka kunci jendela,untung aja bisa dibuka. Aku lompat dari jendela, akupun terjatuh,

“ guubrraaaakkk, ”.

Aku panik banget takut ada yang denger suara berisik itu. kemudian aku lari menuju pagar rumah lari di sepanjang jalan. Jalanan sepi nggak ada orang satu pun. Setelah berlari jauh ada sorotan lampu mobil aku mencoba menghentikan mobil itu. akhirnya mobil berhenti,

“ tolong tolong , aku mau pulang pak, ”

“ kamu kenapa Din, ini aku Rifky kok kamu kayaknya ketakutan banget, ”

Ternyata yang menegndarai mobil itu mas Rifky, kok ya nggak sengaja pas banget. Aku butuh bantuannya untuk membawa ku pergi sebelum Pras dan keluarganya mencari ku. Aku menceritakan kronologi kejadiannya kemudian Pras memakluminya dan berusaha menolongku,

“ aku pokoknya nggak mau pulang mas, bawa aku pergi tolong aku mas Rifky, ”

“ iya sementara kamu nginep dulu dirumahku ya, ”

Akhirnya mas Rifky mengajakku pulang kerumahnya, dia hanya tinggal dengan seorang pembantu yang datang pagi hari saja. Rasanya nyaman banget ada disamping mas Rifky. Rumahnya simple banyak lukisan dan hiasan dinding, jiwa seni mas Rifky emang tinggi.

“ ini rumahku apa adanya,kamu nanti tidur di kamarku aja nanti aku tidur di sofa. Eh iya kamu berarti nggak bawa baju ganti ya, ”

“ aku bawa kok mas, makasih banget ya mas kamu ada disaat aku seperti ini, ”

“ iya Din,. Tenang aja udah kamu mandi dan istirahat di kamar saja.

Setelah mandi aku masuk kamar, aku mengenakan daster merah yang sedikit terbuka. Tiba-tiba mas Rifky masuk kamar saat aku sedang didepan kaca mengeringkan rambut. Seketika aku kaget,karena aku terbiasa kalau habis mandi nggak pake bra hanya pakai celana dalem daster itu aja. Mas Rifky bengong kayaknya gimana gitu deh.

Apalagi lihat putting payudaraku menonjol terlihat sekali menembus daster yang aku pake. Belahan celana dalamku yang terlihat sangat jelas. Pandangan mas Rifky sepertinya penuh dengan nafsu. Mas Rifky semakin mendekatiku,

“ Din, kamu kok cantik banget pake rok merah ini, rambutmu yang terurai panjang. Kemolekan tubuhmu, payudaramu yang montok dan kencang, ”

“ hmmmm masa iya mas, ”

Mas Rifky mengarahkan tangannya ke pundakku sembari mengelus rambutku. Aku hanya diam saja aku memang polos. Mas Rifky melihatku aku semakin salah tingkah. Kemudian menarikku untuk duduk di pangkuannya. Dia mengarahkan bibirnya ke bibirku semakin dekat, aku masih nggak ngerti apa maksudnya,

“ nggak usah takut Din, aku hanya ingin menikmatimu malam ini, ”

Dengan polos aku menjawab “ iya mas, ”

Aku hanya diam dia berusaha mencium bibirku terus menciumiku, tangan mas Rifky membelaiku turun ke bawah hingga ke payudaraku yang besar layaknya perawan. Coba pelan meremas payudaraku ternyata enak juga ya. Aku baru ngerasain sekali ini seumur hidupku, aku hanya diam dan menikmatinya,

“ mas geli mas pelan-pelan, ”

Kemudian mas Rifky membuka daster ku aku hanya pakai celana dalem saja, aku benar-benar telanjang di depan Mas Rifky,

“ mas aku malu mas…, ” ucapku.

“ nggak usah malu-malu din, aku janji memberimu kehangatan malam ini, ”

Mas Rifky menidurkan ku di ranjang, aku terlentang dia menciumi payudaraku sambil memutar jemarinya memainkan putingku. Rasanya geli nikmat,

“ ahhhhhh…. Ahhhhh.., ”

mas Rifky kembali mencium bibirku dengan kelembutan tak lupa tangan terus memainkan payudaraku. Kedua tangannya memegang payudara sepertinya lincah memainkan jemarinya. Payudaraku yang besar dan kencang puting memerah membuat mas Rifky semakin nafsu melihatku.

Seperti anak bayi yang sedang menyusu ibunya, mas Rifky terus mengemut putingku. Memutar-mutar lidahnya putting ku terlihat sangat merah. Enak banget rasanya, digituin terus enak deh. Hanya bisa merem melek ngerasainnya. Payudaraku merah semua dikecup mas Rifky ada bekas merah banyak banget.

Setelah lama bermain dengan payudaraku,dari bibir turun kebawah menciumi pusarku terasa sangat geli. Kedua tangannya mencoba membuka celana dalamku yang tipis dan sedikit terawang terlihat bulu-bulu di kemaluanku, mas Rifky terus meraba-raba nya.

“ wow.. istimewa Din, terlihat sangat mulus merah dengan sedikit bulu di kemaluanmu memang benar-benar masih perawan, ”ujar Mas Rifky.

Mas Rifky kembali meraba vagina ku, mengelus dengan jemarinya. Aku nggak tahan lagi,

“ ahhhhhhh…., ” Aku seperti mengeluarkan cairan.

Entah itu mungkin yang dimaksud mastrubasi. Mas Rifky membuka lipatan-lipatan vaginaku terus dia mainkan jarinya mencoba memasukkan ke dalam lubang kenikmatan. Rasanya Ouhhhh… terasa sampai ubun-ubun. Vaginaku basah mas Rifky mencium kemudian menjilat dengan lidah. Tampak mas Rifky terlalu nafsu dengan vaginaku,

“ mas aku nggak tahan mas … ahhh ahhh ahhh, ”

Setelah itu mas Rifky mencoba memasukkan penis ke dalam lubang vaginaku. Terus dia coba dengan sangat pelan-pelan. Karena masih perawan lubang masih sempit dan kencang. Saking nikmatnya aku menciumi bibir mas Rifky sembari berusaha memasukkan penisnya yang besar memanjang itu,

“ ahhhh ahhhh ahhhhhh … lagi mas lagi …., ” Ucapku.

Akhirnya penis mas Rifky yang gede itu masuk ke dalam lubang vagina. Ini benar-benar surga dunia bagiku, enak banget. Kayaknya aku mastrubasi lagi berasa becek dan licin. Menusuk berulang-ulang dengan berbagai gaya. Terasa banget sampai mentok deh kayaknya,

“ aahhhhh Din, ahhhh ahhhha ahhhhh… keluarin sekarang apa nanti Din?, ”

“ apanya mas lagi mas …, ”

“ kamu gantian diatas deh itu pasti lebih nikmat din.., ”

Berubah posisi aku yang diatas dan mas Rifky dibawah, aku mecoba memasukkan sedangkan mas Rifky mengenyut payudaraku kembali aku semakin horny. Masuklah penis mas Rifky, iya emang bener mas Rifky diatas lebih enak. Mas Rifky meremas-remas pantatku yang kencang. Aku masturbasi lagi ahhhhh….

Setelah aku keluar beberapa kali, mas Rifky posisi diatas lagi. Aku pun terus menginginkan mas Rifky memompa penisnya ke dalam lubang vaginaku. Rasanya nggak mau lepas pengen terus kayak gini. Sampai akhrinya mas Rifky sudah nggak bisa nahan ingin keluar. Sperma keluar
" Croottt… crooottt... crooottt..., "

Sperma mas Rifki membasahi bibir dan payudaraku. Ohhhhh.. sangat nikmat. Sepertimya aku ingin mengulang kembali pada malam itu juga. Pada malam itu aku kehilangan perawanku dengan seseorang yang membantu acara pernikahanku sendiri. Tamat.

Previous
Next Post »

Header Ads